Minggu, 14 Juni 2009
Apakah Reality Show = Reafiksi Show???
Beragam tayangan disuguhkan di layar televisi Indonesia. Tapi nampaknya saat ini banyak artis pendatang baru yang mewarnai layar berukuran 21 inch itu. Dengan beragam kisah yang dirangkai dalam sebuah reality show, para artis beradu peran, seolah-olah itu adalah sebuah kisah nyata yang ia alami sendiri, padahal mungkin terdapat skenario di baliknya. Misalnya saja yang menjadi topik terhangat saat ini adalah tayangan termehek-mehek yang dikabarkan oleh ketua Komisi Penyiaran Indonesia bahwa tayangan tersebut tidak menayangkan kejadian yang sebenarnya, melainkan kejadian menurut skenario dan rekayasa.
Sebenarnya saat ditanya para penonton realityshow tersebut mengaku tidak seberapa percaya bahwa tayangan tersebut benar-benar sebuah kenyataan. Para pemirsa realityshow tersebut mengatakan bahwa sedikit aneh apabila seseorang dengan mudahnya mempublikasikan masalah bahkan aib pribadinya kepada media. Hal-hal yang biasanya ditutup-tutupi seperti kertetakan rumah tangga, perbuatan menyimpang, perselingkuhan, kejelekan anggota keluarga malah dibuka-buka didepan publik yang luas. Apalagi tayangan realityshow tersebut ditayangkan dengan intensitas yang cukup sering, bahkan hampir setiap hari kita dapat menjumpai tayangan realityshow. Lalu apakah benar semudah itu insan perfilman Indonesia mendapatkan narasumber atau klien yang mau cerita pribadinya menjadi konsumsi publik?
Selain kesangsian terhadap cerita pribadi yang diumbar dengan mudah tersebut, beberapa pemirsa realityshow juga mengatakan bahwa beberapa pemeran dalam tayangan tersebut belum cukup mahir dalam membawa perannya. Terkadang aktor atau aktris dalam tayangan itu berperan hiperbolisdan terkesan dibuat-buat. Parahnya beberap pemirsa realityshow tersebut mengatakan ada beberapa pemeran di realityshow satu mereka lihat pula di realityshow lainnya. Mungkin hal ini dapat menjadi suatu koreksi terhadap Rumah Produksi yang masih membawa label ”Realityshow” dalam tayangannya untuk memastikan agar pemeran-pemeran di dalamnya tak pernah bermain di realityshow lain.
Lalu jika kita telah mengetahui bersama bahwa reality show bukanlah pertunjukan kisah yang sebenarnya, masih pantaskah reality show merajai perfilman Indonesia? Ataukah memang kita menganggap bahwa relity show itu sama dengan reafiksi show?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
dUh bEnEr TUH deL reality show KRg NgIBUL ToK ALiAs jAdi mIni sinetron...apalagi kmaren pas q nGLiAT SalAH sATU REALiTY SHOW Pmeran nya teRnyata pernah jadi figuran di sinetron...ketauan banget kan ngibulnya???
BalasHapus